Sharing is caring!

Advertisement

Tanda petik dua (“…”) dengan tanda petik tunggal (‘…’) terlihat serupa tapi tak sama. Kedua memiliki perbedaan yang signifikan dalam pemakaiannya pada kalimat. Salah satu penggunaan tanda petik dua adalah mengapit petikan langsung dari pembicaraan dialog. Sedangkan penggunaan tanda petik tunggal adalah untuk mengapit makna dan juga terjemahan. Untuk penggunaan tanda petik dua dan tanda petik tunggal yang lebih detail, sila simak penjelasan berikut.

penggunaan tanda petik dua

Perbedaan Penggunaan Tanda Petik Dua dan tanda Petik Tunggal

Penggunaan Tanda Petik Dua dan Tanda Petik Tunggal

A. Tanda Petik Dua (“…”)

1. Mengapit Petikan Langsung

Tanda petik dua digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan naskah dan bahan tulis lainnya.

Contoh:

  • “Dia pergi setelah mengantarkan makanan ini,” kata kakak.
  • Sila ketiga Pancasila berbunyi, “Persatuan Indonesia.”

2. Mengapit Judul, Syair, Puisi, Karangan dan Bab Buku

Penggunaan tanda petik dua adalah untuk mengapit judul, syair, puisi, karangan, atau bab buku yang terdapat dalam kalimat.

Contoh:

  • Artikel “Kesehatan Jasmani” dapat terdapat pada majalah olahraga tersebut.
  • Ayo kita nyanyikan lagu “Indonesia Raya”!
  • Film “Kartini” merupakan kisah nyata yang diangkat dari Raden Ajeng Kartini.

Tahukah kamu?

penggunaan tanda titik

Aturan Penggunaan Tanda Titik Dalam Bahasa Indonesia

3. Mengapit Istilah Ilmiah

Penggunaan tanda petik dua adalah untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata-kata yang mempunyai arti khusus.

Contoh:

  • Tidak dianjurkan memberikan “salam tempel” kepada petugas.
  • Celana “pensil” menjadi mode yang sedang tren akhir-akhir ini.
  • Ayah mengendarai motor “bebek” ke kantor setiap hari.

4. Mengakhiri Petikan Langsung

Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.

Contoh:

Advertisement

  • Ibu berkata, “Semoga hari ini cerah.”
  • Dian menjawab, “Tidak, segala sesuatunya tidak berjalan baik hari ini.”

5. Mengapit Kata atau Ungkapan Dengan Arti Khusus

Tanda baca penutup mata bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang digunakan dengan arti khusus pada akhir kalimat atau bagian kalimat.

Contoh:

  • Dia sangat keras kepala sehingga dijuluki “Si Kepala Batu.”

Tahukah kamu?

penggunaan tanda koma yang benar

Penggunaan Tanda Koma Yang Benar Dalam Bahasa Indonesia

6. Ditulis Sama Tinggi

Tanda petik pembuka dan penutup pada pasangan ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.

7. Pengganti Kelompok Kata

Tanda petik dapat digunakan sebagai pengganti kelompok kata di atasnya dalam penyajian bentuk daftar.

Contoh:

  • Membuka kata dasarnya buka
  • Mengukur         ”                 ukur
  • Menjahit            ”                 jahit
  • Menangis          “                 tangis

B. Tanda Petik Tunggal (‘…’)

1. Mengapit Petikan Dalam Petikan Lain

Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.

Contoh:

  • Ayah berkata, “Bukakan pintunya, ayah dengar bunyi ‘ting-tong’ dari tadi.”
  • Ibu bertanya, “Apakah kamu mendengar bunyi ‘tok-tok’ di ruang belakang?”
  • “Kami bangga karena lagu ‘Indonesia Raya’ dikenal masyarakat dunia.”
  • “Kudengar Lani mengeluh, ‘perutnya sakit’ lalu ia jatuh pingsan.”

2. Mengapit Makna, Terjemahan atau Ungkapan

Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.

Contoh:

  • Global warming        ‘pemanasan global’
  • Wisdom                      ‘kebijaksanaan’
  • Terjatuh                      ‘tidak sengaja jatuh’
  • Police                           ‘polisi’
  • Marsiadap ari             ‘saling bantu’

Sekarang kalian sudah tahu kan perbedaan penggunaan tanda petik dua dan tanda petik tunggal.

Sumber gambar: freepik.com

Main gim yuk!

Perbedaan surat pribadi dan surat dinas

Perbedaan Surat Pribadi dan Surat Dinas

Advertisement

Sharing is caring!