Sharing is caring!

Advertisement

Setelah selesai dengan zaman Megalitikum, manusia praaksara memasuki zaman logam. Di zaman ini, peralatan yang digunakan tidak hanya terbatas pada batu, kayu, dan tulang, tetapi sudah mulai menggunakan bahan dari logam. Lalu apa saja peninggalan zaman logam?

peninggalan zaman logam

Peninggalan Zaman Logam di Indonesia

Kebudayaan perunggu di Indonesia diperkirakan berasal dari daerah bernama Dongson di Tonkin, Vietnam. Kebudayaan Dongson datang ke Indonesia kira-kira abad ke 300 sebelum masehi yang dibawa oleh manusia sub ras Deutro Melayu (melayu muda) yang mengembara ke wilayah Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan zaman logam antara lain:

1. Nekara

Nekara

Nekara (Sumber: wikimedia.org)

Peninggalan zaman logam yang pertama adalah nekara. Nekara adalah tambur besar yang berbentuk seperti dandang yang terbalik pada bagian tengahnya dengan selaput suara berupa logam atau perunggu. Nekara banyak ditemukan di Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

2. Moko

peninggalan zaman logam

Moko (Sumber: wikimedia.org)

Moko juga merupakan hasil kebudayaan zaman logam. Moko adalah nekara yang berukuran kecil. Moko banyak ditemukan di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Orang zaman logam menganggap nekara dan moko sebagai benda keramat dan suci.

Tahukah kamu?

peninggalan zaman megalitikum

Bangunan Peninggalan Zaman Megalitikum (Kebudayaan Batu Besar)

3. Kapak Perunggu (Kapak Corong)

hasil kebudayaan zaman logam

Kapak corong

Di zaman logam, manusia praaksara sudah mulai menggunakan perunggu untuk kapak. Kapak perunggu terdiri dari beberapa macam, ada yang berbentuk pahat, jantung, dan tembilang. Kapak perunggu juga disebut sebagai kapak sepatu atau kapak corong. Kapak perunggu banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua. Fungsi kapak perunggu adalah untuk memotong kayu, berburu, memotong daging, dan keperluan sehari-hari lainnya.

4. Candrasa

peninggalan zaman logam

Candrasa

Sejenis kapak namun bentuknya indah dan satu sisinya panjang. Candrasa ditemukan di Yogyakarta. Candrasa berfungsi untuk kepentingan upacara keagamaan dan sebagai tanda kebesaran.

5. Perhiasan Perunggu

peninggalan zaman logam

Perhiasan perunggu

Jika di zaman Neolitikum perhiasan hanya terbatas dari batu, kayu, dan tulang dan gigi binatang, di zaman logam, manusia praaksara sudah mulai membuat perhiasan dari bahan perunggu. Benda-benda perhiasan perunggu peninggalan zaman logam sudah mulai bervariasi, seperti gelang tangan, gelang kaki, cincin, kalung, dan bandul kalung. Perhiasan perunggu banyak ditemukan di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera.

Main gim yuk!

Advertisement

bangunan megalitikum

Bangunan Megalitikum – Permainan Hangman

6. Manik-manik

hasil kebudayaan zaman logam

Manik-manik perunggu

Manik-manik adalah benda perhiasan yang terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk. Manik-manik hasil kebudayaan zaman logam berfungsi sebagai perhiasan dan bekal hidup setelah seseorang meninggal dunia. Bentuknya ada silinder, segi enam, bulat, dan oval. Manik-manik di zaman logam banyak ditemukan di Sangiran, Pasemah, Gilimanuk, Bogor, Besuki, dan Buni.

7. Bejana Perunggu

hasil kebudayaan zaman logam

Bejana perunggu

Peninggalan zaman logam lainnya adalah bejana perunggu. Bejana perunggu adalah bejana yang terbuat dari perunggu. Bentuknya bulat panjang dan menyerupai gitar tanpa tangkai. Fungsi bejana perunggu adalah sebagai wadah atau tempat menyimpan makanan. Bejana perunggu banyak ditemukan di Sumatera dan Madura.

8. Arca Perunggu

peninggalan zaman logam

Arca perunggu

Jika di zaman Megalitikum manusia praaksara membuat arca dari batu, maka di zaman logam ini mereka sudah berkembang dengan membuat arca dari perunggu. Arca yang dibuat juga sudah mengalami variasi bentuk seperti orang yang sedang menari, berdiri, naik kuda, dan memegang panah. Tempat-tempat penemuan arca perunggu adalah di Bangkinang, Riau, Lumajang, Bogor, dan Palembang.

Peninggalan Zaman Logam di Indonesia

Tahukah kamu?

peninggalan zaman neolitikum

Macam-Macam Peninggalan Zaman Neolitikum (Kebudayaan Batu Muda)

Zaman Perunggu dan Zaman Besi

Pada zaman logam, manusia sudah dapat menggunakan peralatan dari logam yang ternyata lebih kuat dan lebih mudah dibuat daripada menggunakan batu. Mereka sudah mulai mengenal peleburan logam di masa ini untuk membuat peralatan pendukung kegiatan sehari-hari dan perhiasan. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan manusia di zaman logam sudah lebih tinggi daripada zaman batu.

Zaman logam terbagi dalam dua zaman:

1. Zaman Perunggu

Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah Kapak Corong (Kapak Perunggu). Kapak perunggu banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Bali, Sulawesi dan Kepulauan Selayar, dan Papua. Kapak corong berfungsi sebagai alat perkakas.

Hasil lain dari kebudayaan zaman perunggu adalah nekara perunggu dan Moko, berbentuk seperti dandang. Nekara dan Moko hasil kebudayaan zaman logam banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Bali, Sumbawa, Rote, Leti, Selayar, dan Kepulauan Kei. Fungsi nekara dan moko adalah untuk acara keagamaan dan mas kawin. Selain itu ada bejana Perunggu yang bentuknya mirip gitar spanyol, tetapi tanpa tangkai. Bejana perunggu hanya ditemukan di Madura dan Sumatera.

Arca-arca perunggu peninggalan zaman logam juga banyak ditemukan di Bangkinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur), dan Bogor (Jawa Barat). Sedangkan perhiasan perunggu peninggalan zaman perunggu adalah gelang, anting-anting, kalung, dan cincin.

Kebudayaan perunggu sering disebut juga sebagai kebudayaan Dongson-Tonkin, Cina karena di sanalah pusat kebudayaan perunggu.

2. Zaman Besi

Pada zaman besi, manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang dibutuhkan. Peninggalan zaman besi di Indonesia tidak terlalu banyak ditemukan. Alat-alat yang ditemukan adalah mata kapak yang dikaitkan pada tangkai dari kayu. Fungsi kapak besi ini untuk membelah kayu.

Selain itu, ada mata sabit yang digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan. Ada juga mata pisau, mata pedang, cangkul, dan lain-lain. Benda-benda peninggalan zaman logam dari besi tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor, Besuki, dan Punung (Jawa Timur).

Demikian peninggalan zaman logam di Indonesia. Kita bisa melihat benda-benda tersebut di museum.

Advertisement

Sharing is caring!