Advertisement
Kalian pasti pernah mendengar atau membaca kata yang sama, tapi maknanya berbeda, seperti bisa (racun) dengan bisa (mampu). Tahukah kalian jika kata tersebut disebut homonim? Selain itu, ada juga homograf yang memiliki ejaan yang sama, tapi makna juga berbeda. Sedangkan homofon mempunyai pengucapan yang sama, tapi penulisan dan makna berbeda. Terakhir adalah polisemi, kata yang memiliki banyak arti. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh kata homonim, homofon, homograf, dan polisemi berikut ini.
Pengertian dan Contoh Kata Homonim, Homofon, Homograf, dan Polisemi
1. Homonim
Apa itu homonim? Homonim berasal dari kata ‘homas’, yang artinya sejenis atau sama, sedangkan ‘onuma’ berarti nama. Jadi, homonim artinya kata-kata yang bentuk dan cara pelafalannya sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh kata homonim:
- Bisa (mampu atau dapat) – Bisa (zat racun)
- Genting (Atap) – Genting (Darurat)
- Hak (Milik) – Hak (Bagian Sepatu)
- Bulan (Kalender) – Bulan (benda langit)
- Kali (Sungai) – Kali (perhitungan)
- Malang (Kota) – Malang (Nasib)
- Salam (jenis tumbuhan) – Salam (pernyataan hormat)
- Jarak (rentang waktu dan wilayah) – Jarak (jenis tumbuhan)
- Beruang (binatang) – Beruang (memiliki uang)
- Selang (Jeda waktu) – Selang (Alat menyalurkan air)
- Rapat (tidak renggang) – Rapat (Kegiatan berdiskusi)
- Palu (martil) – Palu (nama kota)
- Larangan (nama daerah) – Larangan (perintah yang melarang suatu perbuatan)
- Buku (rangkuman kertas) – Buku (ruas)
- Jangka (Alat ukur) – Jangka (Selang waktu)
Beberapa contoh kalimat homonim:
- Buku
- Tebu merupakan jenis tanaman yang batangnya berbuku-buku. (pertemuan antar ruas pada batang tebu)
- Beberapa buku di perpustakaan akan disumbangkan ke panti asuhan. (lembar kertas yang berjilid)
- Seri
- Pertandingan sepak bola tersebut berakhir seri.
- Ibu sangat menyukai drama seri yang ditayangkan malam hari.
Cek produk terlaris hari ini:
2. Homograf
Homograf adalah kata yang tulisan yang sama, tetapi pelafalan dan maknanya berbeda.
Contoh kata homograf:
- Apel (buah) – Apel (kegiatan/upacara)
- Kecap (merasakan dengan lidah) – Kecap (bumbu masakan)
- Mental (terpental) – Mental (bersangkutan dengan watak)
- Teras (halaman depan) – Teras (sesuatu yang penting)
- Serang (mendatangi untuk melawan ) – Serang (nama kota)
- Keset (pengesat kaki) – Keset (keadaan tidak licin)
- Per (pegas) – Per (tiap-tiap)
- Tahu (mengerti) – Tahu (makanan)
- Seri (gigi depan) – Seri (imbang)
- Serak (suara parau) – Serak (tidak teratur)
Beberapa contoh kalimat homograf:
Advertisement
- Mental (terpental) – mental (bersangkutan dengan watak)
- Akibat kecelakaan tersebut, Doni mental dari sepeda motor.
- Doni memiliki mental yang kuat setelah apa yang dialaminya.
- Teras (halaman depan) – teras (sesuatu yang penting)
- Ayah duduk-duduk di teras sambil membaca koran.
- Beberapa pejabat teras mengadakan pertemuan mingguan di restoran.
- Kecap (merasakan dengan lidah) – kecap (bumbu masakan)
- Kecap dulu makanan tersebut untuk mengetahui rasanya.
- Ibu menuangkan banyak kecap dalam masakannya.
- Apel (buah) – apel (kegiatan/upacara)
- Adik gemar memakan buah apel.
- Hari Senin selalu diawali dengan apel pagi di lapangan.
Tahukah kamu?
3. Homofon
Homofon adalah kata yang cara pelafalannya sama, tetapi penulisan dan maknanya berbeda.
Contoh kata homofon:
- Bank (badan usaha keuangan) – Bang (kata sapaan untuk kakak laki-laki)
- Sangsi (ragu) – Sanksi (hukuman)
- Rok (pakaian) – Rock (aliran musik)
- Massa (berkumpul di suatu tempat) – Masa (waktu)
- Tank (kendaraan perang) – Tang (alat pekakas)
- Jarum (alat menjahit) – Djarum (merek rokok)
- Tujuh (angka) – Tuju (pergi ke arah)
- Syarat (janji) – Sarat (penuh dan berat)
- Selip (menyisipkan) – Slip (tergelincir)
- Mint (jenis tanaman) – Min (minus)
Beberapa contoh kalimat homofon:
- Bank (badan usaha keuangan) – bang (kata sapaan untuk kakak laki-laki)
- Nasabah bank sudah terlihat mengantre sejak pagi.
- Bakso bang Jamal sangat enak dan terkenal.
- Sangsi (ragu) – sanksi (hukuman)
- Dina sangsi terhadap keterangan Maya setelah peristiwa tersebut.
- Siswa yang terlambat masuk ke sekolah akan dikenai sanksi tegas.
4. Polisemi
Polisemi adalah suatu kata yang memiliki banyak makna.
Contoh kata polisemi dalam kalimat:
- Jatuh
- Ia jatuh terpeleset setelah menginjak kulit pisang.
- Semua orang pasti pernah mengalami jatuh cinta.
- Kakek jatuh sakit setelah mendengar kabar tersebut.
- Harga cabai sempat jatuh karena adanya bencana alam.
- Bunga
- Kakak membeli sekuntum bunga dari toko di ujung jalan.
- Peningkatan ekonomi berpengaruh pada meningkatnya bunga bank.
- Sinta dikenal sebagai bunga desa yang sopan dan pandai.
- Kursi
- Para politikus tersebut bertarung memperebutkan kursi kekuasaan di pemerintahan.
- Dari 30 kursi di kelas tersebut, diketahui 5 di antaranya rusak.
Sekarang kalian pasti sudah tahu kan pengertian dan contoh kata homonim, homofon, homograf, dan polisemi? Jadi, kalian tidak perlu bingung lagi ketika mendengar kata-kata tersebut atau jika diminta menuliskan kalimat yang menggunakan kata homonim, homofon, homograf, atau polisemi.
Sumber: freepik.com
Tahukah kamu?
Advertisement