Sharing is caring!

Advertisement

Yuk belajar tentang organ pencernaan hewan ruminansia seperti sapi dan manusia! Di artikel ini, kita juga akan membahas tentang gangguan yang terjadi pada organ pencernaan.

Selain bergerak dan bernapas, makhluk hidup memerlukan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup seperti hewan, manusia, dan tumbuhan, tidak mempunyai energi dan tenaga.

Makanan masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui sebuah proses, dan ketika sudah masuk ke dalam tubuh, makanan tersebut diolah oleh organ pencernaan. Jenis makanan setiap makhluk hidup belum tentu sama karena sistem pencernaannya pun ada yang berbeda.

Sebagai contoh, sistem pencernaan hewan berbeda dengan manusia, sistem pencernaan hewan herbivora berbeda dengan hewan karnivora, dan sebagainya. Berikut ini contoh proses pencernaan makanan pada makhluk hidup:

Organ Pencernaan Hewan Ruminansia (Sapi)

Apakah yang dimaksud dengan hewan ruminansia?

Hewan ruminansia adalah hewan mamalia yang memamah biak, yaitu mengunyah makanan dua kali.

Contoh hewan ruminansia adalah kerbau, sapi, rusa, domba, kambing, dan kijang. Sistem pencernaan hewan ruminansia lebih rumit daripada hewan lainnya.

organ pencernaan hewan ruminansia sapi

Organ pencernaan hewan ruminansia (contoh: sapi) adalah sebagai berikut:

1. Mulut

Mulut adalah bagian pertama yang dilewati makanan. Di dalam mulut sapi terdapat gigi, lidah, dan saliva. Gigi sapi tersusun atas gigi seri dan gigi graham. Gigi seri untuk memotong dan gigi graham untuk mengunyah.

Sedangkan lidah berfungsi untuk merenggut makanan, dan saliva berfungsi untuk percernaan kimiawi. Setelah diolah di dalam mulut, makanan masuk ke dalam esofagus.

2. Lambung

Organ penceranaan hewan ruminansia yang berfungsi sebagai tempat penyerapan makanan dan fermentasi adalah lambung. Setelah masuk mulut, makanan dari esogafus dibawa menuju ke lambung.

Lambung hewan ruminansia seperti sapi terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

a. Rumen (Perut Besar)

Di dalam rumen, makanan dicerna secara kimiawi oleh mikroba, makanan dicerna hingga menjadi bubur. Saat sapi beristirahat, makanan yang sudah masuk ke rumen kembali lagi ke mulut dan dikunyah kembali.

b. Retikulum (Perut Jala)

Setelah dikunyah kembali, makanan masuk ke dalam retikulum dan mengalami proses fermentasi oleh bakteri anaerob dan protozoa. Di dalam retikulum juga terjadi proses penyerapan dan penyaringan benda-benda asing yang masuk bersama makanan.

c. Omasum (Perut Kitab)

Di dalam omasum makanan kembali dicerna dengan bantuan enzim pencernaan.

d. Abomasum (Perut Masam)

Di dalam abomasum makanan dicerna kembali oleh enzim pepsin.

3. Usus Halus

Setelah proses pencernaan di lambung selesai, makanan menuju usus halus untuk diserap sari-sari makanannya. Kemudian sisa-sisa makanan hasil proses pencernaan pada sapi akan dikeluarkan melalui organ bernama anus.

Organ Pencernaan Manusia

Sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Masing-masing organ pencernaan manusia memiliki fungsi dan peran masing-masing. Fungsi umum organ pencernaan manusia adalah untuk menyerap sari-sari makanan dan membuang sisa-sisa pencernaan.

organ pencernaan manusia

Berikut ini proses pencernaan pada tubuh manusia:

  1. Makanan masuk melalui mulut, dipotong dan dikunyah menggunakan gigi kemudian dicerna secara kimiawi dengan enzim ptialin.
  2. Makanan yang telah dikunyah di mulut masuk ke kerongkongan. Di dalam kerongkongan terjadi gerak peristaltik, yaitu gerak meremas-remas makanan.
  3. Makanan dari kerongkongan dibawa menuju lambung. Di dalam lambung, makanan dicerna dengan bantuan enzim sehingga menjadi zat-zat yang lebih kompleks.
  4. Setelah dicerna di lambung, makanan akan dibawa ke dalam usus halus dan usus besar. Usus adalah organ pencernaan yang berfungsi menyerap sari-sari makanan.
  5. Sisa-sisa makanan hasil pencernaan dibuang melalui anus.

Makanan yang masuk ke dalam organ pencernaan harus dihancurkan terlebih dahulu agar tidak membebani organ pencernaan dan bisa makanan dicerna dengan lebih baik.

Gangguan pada Organ Pencernaan Manusia

Sistem pencernaan manusia dapat mengalami gangguan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, pola makan yang tidak teratur, dan kurang terjaganya kebersiahan alat makan, makanannya, maupun minumannya.

Advertisement

Kita dapat mencegah gangguan organ pencernaan dengan cara mencuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan makanan, dan makan makanan yang sehat. Berikut beberapa gangguan pada organ pencernaan manusia:

1. Maag

Maag adalah nyeri pada bagian lambung. Penyakit ini cukup umum diderita oleh orang-orang di Indonesia. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab penyakit maag, yaitu:

  • tukak lambung, yaitu terdapat luka pada lapisan dinding lambung,
  • infeksi bakteri Helicobacter pylori,
  • efek samping penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteorid (OAINS),
  • pola makan yang tidak teratur, dan
  • stress.

Jika seseorang menderita penyakit maag, mereka akan menunjukkan beberapa gejala seperti berikut:

  • Muntah
  • Sulit menelan
  • Nyeri di ulu hati
  • Berat badan turun tanpa sebab

Umumnya sakit maag akan hilang dengan sendirinya ketika kita mendapatkan istirahat yang cukup. Namun, tak jarang kita membutuhkan obat-obatan untuk meredakan nyeri yang tidak tertahankan.

Cara menjaga kesehatan organ pencernaan dari penyakit maag yang tepat adalah:

  • memperbaiki pola makan,
  • makan secara pelan dengan porsi secukupnya,
  • tidak mengonsumsi makanan pedasa dan berlemak terlalu banyak,
  • kurangi minuman berkafein, dan
  • hindari obat-obatan yang membuat lambung nyeri.

2. Sembelit

Sembelit adalah kondisi seseorang susah buang air besar (BAB). Sembelit disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • makanan yang dikonsumsi kurang berserat,
  • kurang minum, dan
  • terlalu banyak duduk,
  • perubahan hormonal,
  • penggunaan obat-obatan yang menimbulkan sembelit,
  • adanya masalah pada usus besar, dan
  • penyerapan air di dalam usus besar yang berlebihan.

Untuk mengatasi sembelit, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

  • banyak mengonsumsi makanan berserat,
  • memperbanyak konsumsi cairan,
  • aktif dan rutin berolahraga, dan
  • tidak menunda BAB.

3. Diare

Diare adalah kondisi seseorang yang ditandai dengan buang air besar yang terlalu encer. Umumnya, diare bisa berlangsung sampai beberapa hari dan tidak berbahaya jika tidak menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan pada tubuh. Namun, jika diare terjadi sampai berminggu-minggu, maka perlu dilakukan tindakan medis.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab diare, yaitu:

  • mengonsumsi makanan yang terlalu pedas,
  • mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri atau kuman.

Ada beberapa gejala yang tampak ketika seseorang terkena penyakit diare, seperti:

  • perut mulas,
  • tinja atau feses cair
  • dehidrasi,
  • pusing, lemas, dan kulit kering.

Jika kamu mengalami diare, ada beberapa tindakan yang perlu kamu lakukan, antara lain:

  • minum cairan elektrolit seperti oralit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang,
  • mengonsumsi makanan lunak seperti bubur, dan
  • mengonsumsi obat anti diare.

4. Apendisitis

Apendisitis sering dikenal dengan istilah usus buntu. Apendisitis adalah pembengkakan atau radang pada usus buntu. Usus buntu adalah organ pada ujung usus besar yang berbentuk seperti kantong kecil dengan panjang sekitar 5-10 cm. Penyakit tersebut disebabkan karena beberapa hal, yaitu:

  • ada kotoran yang menyumbat usus buntu,
  • terjadi pembengkakan di kelenjar getah bening,
  • cedera pada perut, dan
  • kondisi medis seperti tumor perut.

Orang-orang yang menderita usus buntu biasanya akan mengalami beberapa gejala seperti berikut:

  • nafsu makan hilang,
  • perut kembung,
  • tidak bisa buang gas,
  • mual,
  • diare,
  • demam, dan
  • nyeri di perut kanan bagian bawah.

Cara utama untuk mengobati penyakit usus buntu atau apendisitis adalah melalui operasi pengangkatan usus buntu.

5. Sariawan

Sariawan adalah infeksi pada lapisan mulut atau lidah karena jamur. Sariawan ditandai dengan luka berwarna putih dan terasa perih. Penyakit ini walau terlihat sepele, tapi sering membuat tidak nyaman ketika kita makan, minum, dan berbicara.

Penyebab sariawan bisa bervariasi, antara lain:

  • cedera ketika menyikat gigi, terantuk benda tumpul, atau tergigit,
  • infeksi virus, jamur, atau bakteri,
  • penyakit autoimun, atau
  • kondisi tertentu seperti stress, merokok, faktor hormonal dan genetik.

Umumnya, sariawan akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu. Namun, jika lebih dari itu, kamu bisa pergi ke dokter untuk memeriksakannya.

Advertisement

Sharing is caring!