Sharing is caring!

Advertisement

cerita fiksi si pitung

Sumber: tirto.id

Pernahkah kamu membaca cerita fiksi Si Pitung? Mungkin beberapa di antara kalian malah tidak tau siapa Si Pitung itu? Si Pitung adalah seorang pendekar berasal dari Betawi. Si Pitung hidup pada masa pemerintahan Belanda.

Jenis Cerita Fiksi Si Pitung

Cerita fiksi Si Pitung merupakan jenis cerita rakyat, yaitu saga. Cerita tersebut mengandung unsur sejarah dan kepahlawanan. Dalam cerita, tokoh Si Pitung dianggap sebagai sosok pahlawan karena melawan Babah Liem dan pemerintah Belanda untuk membela rakyat jelata.

Tokoh-Tokoh dalam Cerita Fiksi Si Pitung

  1. Tokoh-tokoh dalam cerita fiksi Si Pitung yaitu Si Pitung, Haji Naipin, Babah Liem, anak buah Babah Liem, Pak Piun, dan Schout Heyne.
  2. Tokoh utama dalam cerita fiksi Si Pitung adalah Si Pitung. Alasannya, tokoh Si Pitung mendominasi keseluruhan cerita.
  3. Tokoh tambahannya yaitu Haji Naipin, anak buah Babah Liem, Schout Heyne, Babah Liem, dan Pak Piun. Alasannya, tokoh-tokoh tersebut hanya muncul pada saat adegan-adegan tertentu.
  4. Tokoh protagonis dalam cerita ” Si Pitung” yaitu Si Pitung dan Haji Naipin. Alasannya, mereka memiliki sifat baik, yaitu mereka membela orang-orang tertindas.
  5. Tokoh antagonisnya yaitu Babah Liem, anak buah Babah Liem, dan Schout Heyne. Alasannya, mereka menindas rakyat jelata.

Baca juga:

Lantas bagaimana cerita fiksi Si Pitung? Baca cerita di bawah ini untuk mengetahui tokoh-tokoh yang ada di dalamnya ya.

Si Pitung

Suatu sore Si Pitung melihat kelakuan anak buah Babah Liem yang sewenang-wenang. Babah Liem adalah tuan tanah di daerah tempat tinggal Si Pitung. Dia dan anak buahnya sering merampas harta rakyat dan menarik pajak tinggi. Sebagian hasil rampasan itu diberikan kepada pemerintah Belanda.

Advertisement

Si Pitung bertekad untuk melawan anak buah Babah Liem. Kemudian, dia berguru kepada Haji Naipin, seorang ulama yang juga pandai ilmu bela diri. Si Pitung cepat menguasai semua ilmu yang diajarkan oleh Haji Naipin.

”Pitung, gunakan ilmu yang kuberikan untuk membela orang- orang yang tertindas. Jangan sekali-kali kau gunakan ilmumu ini untuk menindas orang lain,” pesan Haji Naipin.

Sekarang Si Pitung sudah siap melawan anak buah Babah Liem. Dia menghentikan ulah anak buah Babah Liem yang sedang merampas harta rakyat jelata.

”Heh, Anak Muda! Siapa kau? Beraninya menghentikan kami!” tanya salah satu anak buah Babah Liem.

”Kalian tak perlu tahu siapa aku. Yang jelas, aku akan menghentikan ulah kalian selamanya,” jawab Si Pitung.

Anak buah Babah Liem menyerang Si Pitung. Namun, Si Pitung bisa mengalahkan mereka semua. Sejak saat itu, nama Si Pitung terkenal di kalangan penduduk.

Baca juga: Kenali 6 Unsur Utama dalam Tari

Si Pitung memutuskan untuk mengabdikan hidupnya pada rakyat jelata. Dia bertekad untuk mengambil kembali hak yang sudah dicuri oleh tuan tanah dan mengembalikannya kepada rakyat. Dia mengajak beberapa temannya untuk bergabung dengannya.

Kelakuan Si Pitung tidak disukai oleh tuan tanah dan juga pemerintah Belanda. Mereka mengeluarkan perintah untuk menangkap Si Pitung. Namun, Si Pitung amat cerdik. Dia selalu berpindah tempat sehingga pemerintah Belanda dan juga tuan tanah tidak bisa menangkapnya. Karena kesal, pemerintah Belanda menggunakan cara licik. Mereka menangkap Pak Piun, ayah Si Pitung dan Haji Naipin.

Salah satu pejabat pemerintah Belanda yang bernama Schout Heyne mengumumkan bahwa jika Si Pitung tak menyerah, Pak Piun dan Haji Naipin akan dihukum.

Si Pitung mendengar berita tentang penangkapan ayah dan gurunya itu. Kemudian, dia menghadap Schout Heyne dan menyerahkan diri. Dia tak mau ayah dan gurunya menderita.

”Pitung, kau telah meresahkan banyak orang dengan kelakuanmu itu. Untuk itu, kau harus dihukum tembak,” kata Schout Heyne.

”Kau tidak keliru? Bukannya kau dan tuan tanah itu yang meresahkan orang banyak? Aku tidak takut dengan ancamanmu!” jawab Si Pitung.

Schout Heyne benar-benar melaksanakan ancamannya. Si Pitung dihukum tembak. Hidup Si Pitung berakhir di ujung peluru. Namun, kisah kepahlawanannya tetap dikenang. Si Pitung, si pahlawan rakyat jelata.

Sumber: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014.

Advertisement

Sharing is caring!