Sharing is caring!

Advertisement

Tahukah kamu jika cerita Kisah Putri Tangguk berasal dari daerah Jambi? Cerita rakyat ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Putri Tangguk yang kelaparan karena kesombongan dan perilakunya yang suka membuang makanan.

Kamu bisa membaca cerita lengkap Kisah Putri Tangguk di bawah ini.

Setelah itu, kita akan berdiskusi tentang apa jenis cerita fiksi berjudul Kisah Putri Tangguk serta tokoh antagonis dan protagonis di dalamnya.

Kisah Putri Tangguk

Putri Tangguk tinggal bersama suami dan ketujuh anaknya di daerah Jambi. Putri Tangguk memiliki sepetak sawah yang ditanami padi. Anehnya, setiap selesai panen, padinya selalu muncul dan siap untuk dipanen kembali. Bahkan, ketujuh lumbung Putri Tangguk hampir penuh untuk menampung hasil panennya.

Saat panen terakhir, Putri Tangguk mengajak suami dan semua anaknya ke sawah. Mereka memasukkan hasil panen ke gerobak.

”Panen sudah selesai. Sepertinya, persediaan padi kita sudah cukup untuk beberapa bulan,” kata Putri Tangguk.

Kemudian, mereka mendorong gerobak bersama-sama. Di tengah perjalanan, Putri Tangguk jatuh terpeleset.

”Aduuuuh…,” teriak Putri Tangguk.

”Hati-hati, Bu. Semalam hujan deras. Jalannya menjadi licin,” kata suami Putri Tangguk sambil membantunya berdiri.

”Gara-gara hujan, jalannya licin. Perjalanan ke rumah masih jauh, bisa-bisa aku terjatuh lagi,” gerutu Putri Tangguk.

Putri Tangguk mengambil padi dari gerobaknya. Kemudian, padi ditebar di jalan. Melihat perilaku ibunya, si anak sulung pun bertanya.

”Apa yang Ibu lakukan? Mengapa Ibu membuang padi itu ke jalan?”

”Ibu tidak membuang padi. Padi ini Ibu gunakan sebagai pengganti pasir. Ibu menebarnya agar jalan ini tidak licin lagi,” jawab Putri Tangguk.

kisah putri tangguk

”Istriku, bukankah padi itu untuk kita makan? Tidak baik rasanya jika membuang-buang makanan,” nasihat suami Putri Tangguk.

Putri Tangguk tidak mengindahkan nasihat suaminya. Bahkan, Putri Tangguk membantahnya.

”Masa bodoh. Bukankah padi kita sudah banyak. Apa kau mau aku terjatuh lagi dan tulangku patah?” bantah Putri Tangguk sambil terus menebar padi ke jalan.

Setelah panen terakhir, Putri Tangguk tidak pernah kembali ke sawah. Ia berada di rumah untuk merawat ketujuh anaknya. Suatu malam anak bungsu Putri Tangguk merengek karena lapar. Akhirnya, Putri Tangguk ke dapur untuk mengambil nasi. Alangkah terkejutnya ketika ia mendapati pancinya kosong.

”Mengapa panci ini kosong? Bukankah tadi masih tersisa sedikit nasi?” tanya Putri Tangguk dalam hati.

Karena si bungsu terus merengek, Putri Tangguk pun memutuskan untuk menanak nasi. Namun, Putri Tangguk kembali terkejut ketika mendapati beras yang ia simpan dalam kaleng juga menghilang.

”Ke mana perginya beras itu? Aku ingat masih banyak beras di sini sebelumnya. Jangan-jangan ada orang yang mencurinya,” kata Putri Tangguk.

Cek produk terlaris hari ini:

Kemudian, Putri Tangguk membujuk anak bungsunya untuk tidur. Besok ia berencana untuk menumbuk padi yang disimpan di lumbungnya.

Pagi harinya Putri Tangguk terkejut mendengar teriakan suaminya.

”Istriku…istriku…cepat kemari,” teriak suami Putri Tangguk.

Advertisement

kisah putri tangguk

Putri Tangguk segera berlari menemui suaminya. Ia menghampiri suaminya yang berada di depan pintu lumbung. Ia pun bertanya kepada suaminya.

”Ada apa suamiku?” tanya Putri Tangguk dengan cemas.

”Aku tidak tahu, istriku. Lumbung ini sudah kosong saat aku membukanya,” jawab suami Putri Tangguk.

Putri Tangguk dan suaminya bergegas memeriksa lumbung yang lain. Betapa terkejutnya mereka ketika mendapati ketujuh lumbungnya telah kosong. Putri Tangguk pun menangis.

”Apa yang terjadi padaku? Tadi malam nasi dan beras hilang. Sekarang padi di lumbung pun juga ikut menghilang,” jerit Putri Tangguk.

”Jangan cemas, istriku. Bukankah kita masih memiliki sawah. Besok kita ke sawah. Siapa tahu padinya telah menguning,” hibur suami Putri Tangguk.

Keesokan paginya Putri Tangguk mengikuti suaminya ke sawah dengan cemas. Setibanya di sawah, tangis Putri Tangguk semakin keras karena mendapati sawahnya telah berubah menjadi semak belukar.

Putri Tangguk menagis seharian. Bahkan, ia tidak mau pulang dan menunggui sawahnya hingga tertidur. Dalam mimpinya, Putri Tangguk didatangi segerombolan padi yang dapat berbicara.

”Hai, Putri Tangguk. Inilah buah dari kesombonganmu. Masih ingatkah engkau ketika membuang kami ke jalan?” tanya padi-padi itu.

”Kau telah menghina kami. Kau telah menjadikan kami pasir untuk alas jalanmu. Kami ini dipanen untuk dimakan, bukan untuk dibuang sembarangan. Dengan membuang kami, berarti kamu tidak membutuhkan kami untuk makananmu,” kata padi-padi itu lagi.

Putri Tangguk hanya bisa diam dan tidak menjawab. Ia menyesali kebodohannya. Ia pun memohon maaf kepada padi-padi itu.

”Tak bisakah kalian memaafkanku? Aku telah menyesali perbuatanku,” kata Putri Tangguk sambil menangis.

”Sekarang kau dan keluargamu harus bekerja keras. Bersihkan sawah ini, bajaklah, lalu tanamlah kami kembali. Setelah tiga bulan, barulah kalian dapat memanen kami kembali,” jawab padi-padi itu.

Ketika Putri Tangguk ingin menjawab, ia tersentak bangun dari tidurnya. Putri Tangguk pun kembali pulang. Kemudian, ia menceritakan mimpinya kepada suaminya. Keesokan harinya keluarga Putri Tangguk bergotong royong membersihkan sawah dan menanam padi.

Ia dan keluarganya merawat sawah dan menjaga padinya dengan baik. Mereka menunggu dengan sabar hingga padi yang mereka tanam siap dipanen. Putri Tangguk juga berjanji tidak akan menyia-nyiakan sebutir padi pun hasil panen dari sawahnya.

BACA JUGA:

Jenis Cerita Fiksi

Cerita fiksi adalah sebuah cerita rekaan atau tidak nyata yang bertujuan untuk menghibur atau memberikan pesan dengan menceritakan suatu peristiwa. Cerita fiksi juga dapat berdasarkan fakta yang didapatkan dari pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun orang lain, yang kemudian diolah menjadi sebuah cerita yang menarik. Bahasa yang digunakan dalam sebuah cerita fiksi adalah bahasa yang komunikatif dan tidak baku.

Ada berbagai jenis cerita fiksi, di antaranya sebagai berikut:

1. Cerita rakyat

Jenis cerita rakyat antara lain cerita jenaka, mite, fabel, legenda, dan saga.

  • Cerita jenaka adalah cerita pendek berisi kebodohan atau kecerdikan seseorang dan menimbulkan senyum atau tawa bagi pembaca atau pendengar.
  • Mite adalah cerita berhubungan dengan kepercayaan suatu benda, peristiwa gaib, alam gaib, atau yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib, seperti dewa, peri, dan Tuhan.
  • Fabel adalah cerita dengan tokoh-tokoh binatang yang diceritakan hidup dan bermasyarakat seperti manusia.
  • Legenda adalah cerita lama mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah, kejadian alam, asal-usul suatu benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah.
  • Saga adalah cerita lama yang mengandung unsur sejarah, misalnya kepahlawanan.

2. Cerpen

Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia melalui tulisan pendek. Cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.

3. Novel

Novel adalah cerita fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap tokoh.

Setelah tahu berbagai jenis cerita fiksi, bisakah kamu menebak apa jenis cerita fiksi berjudul Kisah Putri Tangguk?

Cerita fiksi berjudul Kisah Putri Tangguk adalah sebuah cerita legenda karena mengisahkan tentang sebuah peristiwa yang terjadi di sebuah daerah.

Tokoh dalam Cerita

Dalam sebuah cerita, terdapat dua macam tokoh, yaitu tokoh protagonis dan antagonis.

  • Tokoh protagonis: tokoh yang memiliki sifat baik hati.
  • Tokoh antagonis: tokoh yang memiliki sifat jahat.

Yuk kita cari tahu siapa tokoh protagonis dan antagonis di cerita di Kisah Putri Tangguk.

Ada tiga tokoh dalam cerita berjudul Kisah Putri Tangguk, yaitu Putri Tangguk, Suami Putri Tangguk, dan Si Sulung, anak Putri Tangguk.

Dari ketiga tokoh di atas, menurutmu siapakah tokoh protagonis dan antagonisnya?

Tokoh protagonis dalam cerita berjudul Kisah Putri Tangguk adalah Suami Putri Tangguk dan Si Sulung. Alasannya, tokoh tersebut bersifat baik. Mereka mau mengingatkan Putri Tangguk untuk tidak membuang-buang padi.

Sebaliknya, tokoh antagonisnya adalah Putri Tangguk. Alasannya, tokoh tersebut bersifat jahat. Ia membuang-buang padi. Padahal, padi harusnya untuk bahan membuat nasi dan di makan bukan dibuang.

Kemudian, siapakah tokoh utama dan tokoh tambahannya?

Tokoh utama dalam cerita berjudul Kisah Putri Tangguk, yaitu putri Tangguk dan Suami Putri Tangguk. Sedangkan tokoh tambahan dalam cerita adalah Si Sulung.

Advertisement

Sharing is caring!