Advertisement
Apakah kamu tahu yang dimaksud dengan cerita fiksi? Apa saja ciri-ciri cerita fiksi? Lalu, apa saja jenis-jenis cerita fiksi? Simak uraian berikut untuk mendapat jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut serta contoh cerita fiksi.
A. Pengertian Cerita Fiksi
Cerita fiksi adalah cerita rekaan yang dibuat berdasarkan khayalan pengarang.
Isi cerita fiksi bisa berasal dari khayalan pengarang, tetapi juga bisa berdasarkan fakta. Cerita fiksi yang dikarang berdasarkan fakta diperoleh dari berbagai pengalaman, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain. Kemudian, pengalaman tersebut diolah menjadi bahan cerita menarik.
B. Ciri-Ciri Cerita Fiksi
Cerita fiksi sangat mudah untuk dikenali. Hanya dengan membaca judul atau membaca isinya sebentar saja kita bisa mengetahui apakah cerita tersebut fiksi atau tidak. Untuk lebih jelasnya, kami akan sebutkan beberapa ciri-ciri cerita fiksi, yaitu:
- merupakan cerita rekaan atau cerita nyata yang diolah oleh pengarang.
- bertujuan untuk menghibur dengan menceritakan suatu peristiwa.
- disajikan dalam alur cerita.
- menggunakan bahasa yang komunikatif.
- menggunakan bahasa tidak baku.
Baca juga:
C. Jenis-Jenis Cerita Fiksi
Ada berbagai jenis cerita fiksi, di antaranya sebagai berikut:
1. Cerita rakyat
Jenis cerita rakyat antara lain cerita jenaka, mite, fabel, legenda, dan saga.
a. Cerita jenaka adalah cerita pendek berisi kebodohan atau kecerdikan seseorang dan menimbulkan senyum atau tawa bagi pembaca atau pendengar.
Contoh: ” Pak Pandir,” ” Pak Belalang,” dan Lebai Malang. ””
b. Mite adalah cerita berhubungan dengan kepercayaan suatu benda, peristiwa gaib, alam gaib, atau yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib, seperti dewa, peri, dan Tuhan.
Contoh: ” Putri Tunjung Buih” dan ” Putri dari Bambu
c. Fabel adalah cerita dengan tokoh-tokoh binatang yang diceritakan hidup dan bermasyarakat seperti manusia.
Contoh: ” Kancil dengan Buaya” dan ” Burung Bangau.
d. Legenda adalah cerita lama mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah, kejadian alam, asal-usul suatu benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah.
Contoh: ” Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu” dan Malinkundang. ”
e. Saga adalah cerita lama yang mengandung unsur sejarah, misalnya kepahlawanan.
Contoh: ” Calon Arang” dan ” Lutung Kasarung.”
2. Cerpen
Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia melalui tulisan pendek. Cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.
Contoh: cerpen-cerpen anak pada majalah atau surat kabar.
3. Novel
Novel adalah cerita fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap tokoh.
Contoh: ” Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata.
D. Contoh Cerita Fiksi
Ada banyak sekali contoh cerita fiksi yang tersebar di masyarakat. Berikut adalah salah satu contoh cerita fiksi yang berjudul Kasuari dan Dara Makota. Cerita ini berkisah tentang seekor burung Kasuari yang sombong dan pada akhirnya dikalahkan oleh seekor burung kecil Dara Makota dalam sebuah perlombaan.
Advertisement
Bacalah cerita Kasuari dan Dara Makota di bawah ini dengan saksama.
Kasuari dan Dara Makota
Kasuari memiliki badan besar dan sayap lebar. Dia mampu terbang tinggi. Namun, Kasuari amat serakah. Dia memetik banyak sekali buah yang telah masak. Buah-buahan itu disembunyikan di bawah sayapnya sehingga burung-burung lain tidak kebagian. Burung-burung lain mengetahui keserakahan Kasuari. Oleh karena itu, tidak seekor burung pun mau berteman dengannya. Meski demikian, Kasuari tidak memedulikannya.
Lama-kemalaan Kasuari semakin serakah. Tidak hanya buah-buahan di pohon saja yang diambilnya, tetapi juga buah-buahan yang jatuh ke tanah. Burung-burung lain pun jengkel. Mereka mencari cara agar Kasuari sadar dari sifat serakahnya.
”Bagaimana jika lomba terbang? Siapa yang mampu terbang tinggi dan paling jauh, dialah pemenangnya. Kalau Kasuari kalah, dia tidak boleh mencurangi kita lagi,” usul Dara Makota.
”Siapa yang bisa melawan Kasuari? Badannya besar. Sayapnya lebar. Sekali mengepakkan sayap, dia pasti bisa terbang jauh. Kita tidak akan menang,” jawab Pipit pesimis.
”Ingat, kita harus menggunakan akal. Serahkan semuanya kepadaku. Aku akan melawannya dalam perlombaan ini,” kata Dara Makota sambil tersenyum. Dia berusaha meyakinkan teman-temannya.
Teman-teman Dara Makota saling berpandangan. Mereka bertanya-tanya dalam hati. Mungkinkah Dara Makota yang bertubuh kecil dapat mengalahkan Kasuari yang besar?
Dara Makota menyampaikan tantangannya kepada Kasuari. Kasuari menyetujui tantangan Dara Makota. Saat pertandingan tiba, semua burung hadir untuk menyaksikan.
Dengan sombongnya Kasuari menertawakan Dara Makota. ”Sudahlah, kamu menyerah saja daripada mendapat malu,” ejek Kasuari.
Baca juga: Peristiwa dalam Cerita Bunga Paling Berharga
Dara Makota bergeming. ”Siapa yang tertawa belakangan, dia yang menang,” sahut Dara Makota.
Kasuari dan Dara Makota pun bertanding. Mereka melesat dengan kencang. Kasuari terbang cepat sekali. Sesekali Kasuari menoleh Dara Makota yang berada di belakangnya. Dia takut jika Dara Makota menyusulnya.
Saat asyik menoleh, tiba-tiba… BRAAK…. Kasuari menabrak batang pohon. Sebelah sayapnya pun patah. Semua yang hadir tertegun, tetapi Kasuari tak mau menyerah. Dia berusaha bangkit dan mengepak- ngepakkan sayapnya. Sayangnya, dia terus terjatuh dan menggelepar di tanah. Sementara itu, Dara Makota terus melesat jauh meninggalkan Kasuari.
Kasuari hanya dapat memandang Dara Makota dengan rasa malu. Sekarang dia baru tahu rasanya menjadi makhluk lemah. Selama ini dia selalu merasa menjadi burung terhebat. Namun, dalam sekejap dia tidak mampu terbang lagi.
Beberapa burung lain turun ke tanah. Mereka membantu Kasuari. Kasuari semakin malu karena selama ini dia telah mencurangi mereka.
Sejak saat itu, Kasuari sadar dan mengubah perilakunya. Namun sayang sekali, sejak saat itu pula Kasuari tidak bisa terbang lagi. Dia harus mencari makan di tanah.
Disadur dari: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014.
Advertisement