Sharing is caring!

Advertisement

Apa yang dimaksud dengan wawancara?

Wawancara merupakan suatu bentuk aktivitas tanya jawab antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, data, keterangan dan pendapat mengenai topik tertentu. Dalam aktivitas wawancara, ada dua pihak yang terlibat: pewawancara dan narasumber.

Pewawancara adalah orang yang melakukan wawancara atau bertanya. Sedangkan narasumber adalah orang yang memberikan (mengetahui secara jelas) jawaban, keterangan, informasi, data atau pendapat atas pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Narasumber yang tepat adalah ahli dalam bidang yang berkaitan dengan informasi yang dicari.

Apa tujuan dilakukan wawancara?

Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh informasi, data, keterangan dan pendapat seseorang atau sekelompok orang mengenai topik tertentu.

Informasi yang didapatkan dari aktivitas wawancara bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Hasil dari wawancara dapat kita gunakan sebagai bahan untuk membuat laporan, berita, artikel, film, deskripsi, hingga buku seperti cerpen, opini, biografi atau kisah hidup dan banyak lagi.

Jenis-jenis wawancara

Wawancara dibagi ke dalam 3 jenis dilihat dari cara pelaksanaannya. Berikut adalah ketiga jenis wawancara tersebut:

1. Wawancara Bebas

Sesuai dengan namanya, wawancara bebas memberikan kebebasan kepada pewawancara untuk bertanya mengenai apa saja kepada narasumber atau responden selama pertanyaan tersebut masih berkaitan dengan topik utama. Wawancara jenis ini lebih santai dilakukan.

2. Wawancara Terpimpin

Dalam wawancara terpimpin, sebelum melakukan wawancara, pewawancara harus menyusun daftar pertanyaan untuk narasumber sehingga pertanyaan bisa lebih terarah.

3. Wawancara Bebas Terpimpin

Sedangkan wawancara bebas terpimpin adalah kombinasi dari kedua jenis wawancara sebelumnya. Di sini, pewawancara menyediakan daftar pertanyaan terlebih dahulu sebelum bertemu narasumber, tetapi dalam praktiknya, pewawancara bisa menyelipkan pertanyaan yang tidak ada di dalam daftar. Tujuannya untuk membuat suasana lebih santai atau pertanyaan responsif dari jawaban yang diberikan narasumber.

Main gim yuk!

Teknik wawancara

Sukses tidaknya wawancara bergantung pada teknik pewawancara. Ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh pewawancara agar aktivitas wawancara yang dilakukan bisa berjalan lancar, antara lain etika, rencana, observasi, kemampuan hubungan personal dan kepribadian, empati, dan juga pemahaman tentang prosedur wawancara.

Advertisement

  1. Dalam melakukan wawancara, etika menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Kita harus tahu bagaimana bersikap di depan narasumber atau responden. Sikap ramah dan murah senyum akan membuat suasana wawancara menjadi lebih cair. Bahasa yang digunakan juga harus disesuaikan agar narasumber tetap nyaman ketika menjawab pertanyaan.
  2. Sikap netral dan obyektif harus dijunjung oleh setiap pewawancara. Selain hal ini membuat pewawancara menjadi terkesan lebih profesional, narasumber pun akan tetap merasa nyaman ketika menjawab pertanyaan yang diberikan.
  3. Menyiapkan diri dengan berbagai informasi yang berkaitan dengan topik yang akan ditanyakan adalah hal yang wajib dilakukan. Pewawancara juga harus membekali diri dengan informasi tentang narasumber agar bisa terjalin kedekatan personal.
  4. Pewawancara bisa menggunakan probing, sebuah teknik wawancara yang bertujuan untuk merangsang pikiran responden atau narasumber. Teknik ini akan membuat narasumber memberikan informasi lebih banyak. Dalam teknik probing, pewawancara harus komunikatif, rileks, interaktif, akrab dan kritis, tapi tidak terkesan memojokkan narasumber.
  5. Siapkan buku catatan dan alat perekam untuk mencatat semua jawaban yang diberikan oleh narasumber atau responden. Pewawancara tidak diperbolehkan menggunakan asumsi atau menafsirkan jawaban narasumber.

Wawancara merupakan suatu bentuk proses kegiatan mencari informasi, data keterangan atau pendapat dari seorang narasumber. Dengan menggunakan teknik-teknik wawancara di atas, pewawancara bisa dengan sukses menggali informasi yang dibutuhkan.

Latih pengetahuanmu yuk!

Bentuk pertanyaan dalam wawancara

Pertanyaan yang tepat menjadi kunci sukses tidaknya pewawancara menggali informasi yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaannya, ada kalanya pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan harus disesuaikan dengan jawaban dari narasumber. Rumusan pertanyaan yang sebelumnya sudah disiapkan bisa saja tidak akan berguna karena tidak sesuai dengan jawaban narasumber.

Oleh karena itu, kemampuan dan pengalaman pewawancara dalam mengembangkan pertanyaan dalam wawancara sebagai respon dari jawaban narasumber sangat diperlukan.

Ada dua macam bentuk pertanyaan dalam wawancara: pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya sudah pasti, misalnya “Apakah Anda tinggal di daerah Depok?” Jawabannya hanyalah ya atau tidak. Pertanyaan seperti ini kurang bagus jika digunakan dalam wawancara karena narasumber tidak memberi informasi yang lebih detail.

Sedangkan pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya bisa bervariasi. Pertanyaan ini lebih bagus dan berbobot jika digunakan dalam wawancara. Narasumber juga akan memberikan informasi yang lebih detail jika pewawancara menggunakan bentuk pertanyaan terbuka dalam wawancara.

Kata tanya yang digunakan dalam kegiatan wawancara yang baik biasanya dimulai dengan ‘mengapa’, ‘kenapa’, dan ‘bagaimana’ karena jenis pertanyaan yang dimulai dengan kata tanya ini bisa membuat narasumber memberikan informasi atau pendapatnya dengan lebih terperinci.

Dalam membuat pertanyaan, kita bisa memulai dengan pertanyaan yang bersifat umum. Tujuannya tak lain adalah untuk membangun kedekatan personal sehingga narasumber juga merasa rileks dan nyaman. Selanjutnya pertanyaan bisa disesuaikan untuk mencari jawaban yang lebih detail.

Contoh rumusan pertanyaan dalam wawancara dengan seorang musisi

  1. Apa jenis musik yang Anda suka?
  2. Mengapa Anda memilih aliran musik pop, rock, dangdut, dll?
  3. Sudah berapa lama Anda berkecimpung dalam dunia musik?
  4. Berapa album yang sudah Anda buat sepanjang karir di dunia musik?
  5. Mengapa sebagian besar lirik lagu Anda bercerita tentang kehidupan sosial?
  6. Apa yang ingin Anda sampaikan lewat lagu Anda?
  7. Dari mana Anda mendapatkan inspirasi untuk membuat lagu?

Tahukah kamu?

Advertisement

Sharing is caring!