Advertisement
Masih ingat dengan yang dimaksud dengan sumber bunyi dan sifat-sifat bunyi? Sebelumnya, kita sudah membahasnya di artikel Mengenal Sifat-Sifat Bunyi. Kali ini kita akan lebih jauh membahas tentang perambatan, pemantulan, dan jenis bunyi di sini.
Jenis-Jenis Bunyi
Sebenarnya, bunyi terbagi dalam 3 jenis dan manusia hanya bisa mendengar satu dari tiga jenis bunyi tersebut. Selebihnya, hanya binatang dengan kemampuan khusus yang bisa mendengarkan kedua jenis bunyi lainnya.
Perbedaan jenis bunyi ini dikelompokkan sesuai dengan frekuensinya. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi setiap satu detik. Satuan yang digunakan untuk mengukur frekuensi adalah Hertz (Hz). Berikut pembagian jenis-jenis bunyi sesuai frekuensinya:
1. Bunyi infrasonik
Bunyi infrasonik adalah bunyi dengan frekuensi sangat rendah, kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik dapat didengar oleh hewan seperti kelelawar, anjing, jangkring, dan kuda.
2. Bunyi Audiosonik
Bunyi audiosonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi antara 20-20.000 Hz. Bunyi audiosonik bisa didengar oleh manusia.
3. Bunyi Ultrasonik
Bunyi ultrasonik adalah bunyi dengan frekuensi sangat tinggi, lebih dari 20.000 Hz. Hewan seperti lumba-lumba bisa mendengar bunyi ultrasonik ini.
Jenis bunyi lainnya
Berikut adalah empat jenis bunyi lainnya:
1. Nada
Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi yang teratur.
2. Desah
Desah adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur.
3. Dentum
Dentum adalah bunyi yang mempunyai amplitudo yang sangat besar dan terdengar mendadak.
4. Timbre atau warna bunyi
Timbre atau warna bunyi adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang sama, tetapi terdengar berbeda.
Perambatan Bunyi
Bunyi dapat merambat melalui tiga media: benda padat, cair, dan gas atau udara. Ketika kita memainkan alat musik seperti gitar dan piano, kita bisa mendengar suara dari kedua alat musik tersebut. Ini menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui udara.
Sama seperti ketika kita menonton video dari telepon gengam. Suara yang dihasilkan dari video tersebut merambat melalui udara hingga akhirnya ditangkap oleh indra pendengar kita.
Udara menjadi salah satu media yang paling sering dilalui oleh gelombang bunyi. Cepat rambat bunyi di udara dipengaruhi oleh suhu udara. Semakin tinggi suhu udara, maka cepat rambat bunyi akan semakin besar. Ketika suhu udara meningkat, molekul di udara juga akan bergerak lebih cepat.
Gerakan ini menimbulkan tumbukan antar partikel medium yang frekuensinya semakin besar. Semakin tinggi frekuensi tumbukkan ini, energi yang berpindah akan semakin cepat sehingga cepat rambat bunyi juga akan meningkat. Itulah mengapa petir di malam hari terdengar lebih keras dibanding petir di malam hari.
Di antara ketiga media perambatan bunyi, benda padat dan cair menjadi media yang baik daripada udara. Alasannya adalah susunan partikel zat padat dan cari lebih rapat daripada susunan partikel udara.
Latih pengetahuanmu yuk!
Advertisement
Pemantulan Bunyi
Salah satu sifat bunyi adalah bisa dipantulkan. Sekarang cobalah berada di dalam ruangan tertutup dan berteriaklah. Pasti kalian akan mendengar suara kalian memantul dengan pelan. Ini adalah bukti bahwa bunyi bisa dipantulkan.
Berdasarkan jenisnya, bunyi pantul dibagi menjadi tiga:
1. Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema terjadi karena jarak antara sumber bunyi dengan dinding pemantulnya. Contohnya ketika kalian berteriak menghadap tebing, maka bunyi akan dipantulkan seperti suara asli.
2. Gaung
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi terpantul berulang-ulang. Gaung bisa terjadi kalau bunyi dipantulkan pada permukaan yang keras. Contohnya ketika kalian berada di dalam studio musik atau bioskop, dindingnya dilapisi benda lunak seperti busa dan karpet yang bertujuan untuk meredam gaung dari suara musik dan film.
3. Bunyi yang memperkuat bunyi asli
Bunyi pantul ini terjadi jika jarak sumber bunyi sangat dekat dengan dindin pemantulnya. Sebagai contoh, coba arahkan dan dekatkan speaker ke dinding lalu putarlah sebuah lagu. Maka lagu yang diputar akan dipantulkan oleh dinding sehingga suaranya lebih keras.
Resonansi Bunyi
Pernahkah kalian berada tidak jauh dari rel kereta api dan menunggu kereta api selesai lewat? Jika pernah, mungkin kalian akan merasakan tanah di sekitar kalian bergetar. Peristiwa ikut bergetarnya tanah karena ada kereta yang sedang lewat ini yang dimaksud dengan resonansi.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar. Frekuensi benda yang bergetar bernilai sama dengan frekuensi benda yang dipengaruhinya.
Berikut adalah contoh peristiwa resonansi yang menguntungkan dan merugikan:
1. Resonansi yang menguntungkan terjadi pada alat musik yang dimainkan dengan harmonis. Kita bisa menikmati bunyi yang dihasilkan dan membuat perasaan menjadi lebih senang.
2. Resonansi yang merugikan terjadi pada suara keras yang membuat kita menjadi gelisah. Misalnya suara deru pesawat terbang yang mengakibatkan kaca pecah.
Main gim yuk!
Advertisement