Advertisement
Sebagai dasar negara, setiap sila dalam Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang berbeda satu sama lain. Nilai-nilai dalam sila Pancasila tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan sosial budaya masyarakat yang harus terus dilestarikan.
Nilai-nilai dalam sila Pancasila perlu sekali kita kembangkan dalam kehidupan sosial budaya. Hal ini dimaksudkan agar tercipta suasana yang tenang, sejahtera, damai, dan aman. Tanpa nilai-nilai tersebut, kita tidak akan dapat mencapai semua itu.
Nilai-Nilai dalam Sila Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila terbentuk menjadi sikap-sikap yang bisa kita teladani dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Beriman kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnya. Nilai yang terkandung dalam sila ini juga mengharuskan kita untuk saling menghormati dan bekerja sama antarpemeluk agama yang berbeda-beda. Kita tidak boleh memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain, rajin beribadah, kita harus saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah dan merayakan hari besar keagamaan.
2. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Setiap warga negara hendaklah mengakui persamaan derajat, persamaan kewajiban antara sesama manusia sebagai asas kebersamaan bangsa Indonesia, dan persamaan hak. Dengan menjunjung tinggi persamaan derajat, hak, dan kewajiban, maka seluruh bangsa Indonesia bersama-sama akan mampu menegakkan dan juga memelihara kebersamaan.
Penerapan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan mengembangkan rasa saling mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, tidak membedakan-bedakan teman dalam bergaul, saling mambantu dan menolong antarsesama, menjengguk orang sakit, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, serta berani menegakkan kebenaran dan keadilan.
Baca juga:
Advertisement
3. Nilai Persatuan Indonesia
Makna dan nilai yang terkandung dalam sila ini adalah menjaga persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia. Dengan menerapkan sikap cinta tanah air, rela berkorban demi bangsa dan negara, gotong royong, kerja bakti, mempelajari kesenian dari daerah lain, serta memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
4. Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama. Kedudukan yang sama tersebut hendaknya digunakan secara sadar dengan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Selain itu, warga negara Indonesia harus selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan suatu persoalan bersama.
Penerapan dalam sikap sehari-hari adalah dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, musyawarah mufakat, menghargai pendapat orang lain, serta mengutamakan budaya musyawarah dalam menyelesaikan masalah dengan diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kita harus menghindarkan diri dari sifat pemborosan, selalu bergaya hidup mewah, dan perbuatan-perbuatan yang merugikan kepentingan umum. Bekerja keras dan menghargai hasil kerja keras orang lain sangat dibutuhkan dalam mewujudkan sikap kebersamaan. Di samping itu, harus dikembangkan pula sikap adil terhadap sesama, menghormati hak orang lain, serta menolong dan menghargai orang lain.
Baca juga:
Advertisement