Sharing is caring!

Advertisement

mengajar daring selama pandemi

Selama pandemi berlangsung, sistem pembelajaran dilakukan secara daring. Namun, mengajar daring tidak sesederhana memindahkan aktivitas belajar di sekolah ke rumah. Karena sifatnya yang mendadak, banyak pihak sekolah yang belum siap dengan pembelajaran daring. Hal ini akhirnya menimbulkan berbagai masalah baru bagi sekolah, pengajar, siswa, dan orang tua. Untuk meminimalisir resiko yang muncul ketika mengajar daring, ada baiknya pengajar memperhatikan hal-hal berikut.

Perhatikan 9 Hal Ini Ketika Mengajar Daring Selama Pandemi

1. Gunakan teknologi yang paling ramah

Teknologi menjadi salah satu hal mendasar yang dibutuhkan dalam mengajar daring selama pandemi. Sayangnya, tidak semua siswa bisa mengikuti pembelajaran daring karena keterbatasan perekonomian keluarga. Oleh karena itu, penting bagi guru dan sekolah untuk menemukan teknologi paling tepat agar kegiatan belajar mandiri di rumah bisa berlangsung dengan maksimal.

Pengajar bisa menyediakan beberapa alternatif media yang digunakan untuk mengajar daring, misalnya Zoom, Google Meet, dan Microsoft Team untuk video conference. Sedangkan untuk menyampaikan materi tertulis dan latihan, pengajar bisa menggunakan google classroom, schoology, quizizz, dan quizlet.

Beberapa pengajar bahkan menggunakan jaringan radio untuk mengajar daring. Kreativitas seperti ini adalah hal yang dibutuhkan oleh setiap pengajar agar kegiatan belajar mengajar tetap bisa berlangsung. Kuncinya adalah mengetahui apa yang dibutuhkan oleh siswa.

2. Membuat video singkat

Sistem belajar daring sangat bergantung pada koneksi internet. Selama ini koneksi internet yang tidak stabil menjadi salah satu kendala untuk mengikuti kelas daring. Resiko ini bisa diminimalisir dengan menyediakan rekaman video pembelajaran yang bisa diakses murid setiap saat.

Video pembelajaran lebih baik tidak lebih dari 15 menit agar siswa tidak merasa bosan dan bisa menghemat kuota internet. Jika materi yang akan disampaikan cukup banyak, pengajar bisa membuatnya menjadi beberapa video berdurasi singkat. Selain itu menurut penelitian, video yang memperlihatkan wajah pengajar dianggap lebih efektif daripada video yang hanya berisi tulisan.

3. Gunakan instruksi sederhana

Masalah yang kerap muncul ketika mengajar daring selama pandemi adalah instruksi yang diberikan kurang jelas. Ketika membuat instruksi, ada baiknya pengajar menggunakan bahasa sederhana. Selain itu, baca kembali instruksi yang dibuat beberapa kali dan minta orang lain untuk membaca sebelum diberikan ke siswa bisa mengurangi resiko kesalahpahaman karena instruksi.

Pastikan ukuran huruf bisa dibaca oleh siswa melalui gawai mereka. Kebanyakan siswa menggunakan telepon pintar untuk mengakses kelas daring. Jadi untuk kenyamanan membaca instruksi dan bahan materi ajar yang diberikan, pemilihan jenis dan ukuran huruf juga menjadi faktor yang harus diperhitungkan.

Advertisement

4. Membuat aktivitas yang interaktif

Aktivitas yang kreatif bisa menjadi salah satu penentu keberhasilan dalam mengajar daring selama pandemi. Pengajar dituntut untuk bisa menarik perhatian siswa agar mau ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Jika aktivitas belajar mengajar hanya terbatas pada pemberian materi dan tugas tentu akan membuat siswa menjadi lebih mudah bosan dan hasil pembelajaran tidak bisa maksimal.

Pengajar bisa menggunakan permainan daring seperti yang ada di Belajar Mandiri Yuk! untuk melatih pemahaman siswa selama belajar di rumah. Selain itu, pengajar juga bisa melibatkan keluarga di rumah untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan topik yang sedang diajarkan, seperti memasak, bercocok tanam, mengerjakan pekerjaan rumah, dan lain sebagainya.

5. Tentukan target pembelajaran

Agar pembelajaran bisa maksimal, pengajar dan siswa harus memiliki target yang akan dicapai bersama. Di awal, pengajar bisa menyampaikan target pembelajaran yang akan dicapai di hari tersebut. Dengan memiliki pemahaman yang sama, diharapkan siswa juga bisa mengerti dan berusaha mencapai target.

Target pembelajaran yang ditentukan harus disesuaikan dengan waktu kegiatan belajar mengajar. Lebih baik mempunyai target yang sedikit daripada target yang banyak. Dengan target yang sedikit, pengajar bisa mempunyai waktu untuk melakukan latihan yang berulang sehingga siswa juga memiliki pemahaman yang lebih baik.

BACA JUGA: 10 Tips Tetap Semangat Belajar Selama Pandemi

6. Berikan tanggung jawab kepada siswa

Salah satu kunci sukses mengajar daring selama pandemi adalah keterlibatan siswa. Pengajar harus bisa memberikan kepercayaan berupa tanggung jawab kepada siswa. Sesekali biarkan siswa yang mengambil kontrol di kelas. Salah satu caranya adalah memberi kesempatan siswa untuk menjelaskan topik yang akan dipelajari. Kegiatan ini bisa meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran daring.

7. Bentuk grup untuk komunikasi

Minimnya komunikasi dua arah menjadi kendala dalam pembelajaran daring selama pandemi. Saat di sekolah, siswa bisa langsung bertanya kepada guru ketika menemui kesulitan. Namun di masa pandemi, siswa hanya bertemu dengan pengajar ketika pelajaran berlangsung saja. Tak jarang waktu yang singkat membuat siswa tidak punya waktu untuk bertanya.

Bentuk grup untuk berkomunikasi dengan pengajar dan teman satu kelas. Agar grup tidak mengganggu waktu pribadi, buatlah jadwal untuk berdiskusi.

8. Dengarkan keluhan siswa

Keluhan siswa bisa menjadi cara untuk mengetahui kelemahan dalam mengajar daring. Tak bisa dipungkiri bahwa setiap siswa memiliki masalah yang berbeda-beda ketika belajar mandiri di rumah. Agar siswa tidak merasa sendirian menghadapi permasalahannya dalam belajar, buatlah tempat untuk siswa bisa mengekspresikan perasaan atau permasalahannya. Dengarkan keluhan siswa tentang kesulitannya selama mengikuti pembelajaran daring.

9. Libatkan orang tua

Semenjak siswa diharuskan untuk belajar di rumah, keterlibatan orang tua mempunyai andil yang sangat besar dalam kesuksesan siswa memahami materi ajar. Orang tua menjadi pengganti guru selama siswa belajar di rumah. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengajar membangun pemahaman yang sama dengan orang tua tentang pembelajaran daring. Sehingga pengajar juga mengetahui masalah yang dihadapi orang tua ketika membantu anak-anaknya belajar di rumah.

Di masa pandemi ini, pengajar, siswa, dan orang tua sama-sama belajar untuk beradaptasi. Semua pihak harus bekerja sama agar bisa bertahan di masa pandemi ini.

Sumber gambar: freepik.com

Advertisement

Sharing is caring!