Sharing is caring!

Advertisement

“Ayah ke kantor pagi tadi.” adalah contoh dari majas elipsis. Majas elipsis hanyalah salah satu contoh macam majas penegasan. Selain elipsis, ada juga majas retoris, klimaks, antiklimaks, interupsi, pleonasme, repetisi dan masih banyak lagi. Setiap majas memberikan pengertian penegasan dengan bentuk yang berbeda-beda.

Lalu, apa itu majas? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas adalah gaya bahasa, kiasan atau cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Secara general, majas dibagi menjadi 4 kelompok: majas sindiran, majas perbandingan, majas pertentangan, dan majas penegasan. Di sini, kita akan membahas berbagai macam majas penegasan, contoh dan artinya.

macam majas penegasan

Macam-macam majas penegasan, contoh dan artinya. (Sumber Foto: Designed by pch.vector / Freepik)

Tahukah kamu?

Macam-Macam Majas Penegasan, Contoh dan Artinya

1. Majas Retoris

Majas retoris adalah majas yang berupa pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab karena penanya sebenarnya sudah tahu jawabannya.

Contoh majas retoris:

  1. Untuk apa kita berperang? Bukankah sebaiknya kita berdamai?
  2. Apakah kita tega membiarkan mereka kelaparan?
  3. Mengapa kita berenang? Apakah tidak lebih cepat dengan perahu?

2. Majas Klimaks

Majas klimaks adalah majas yang memaparkan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting hingga hal yang kompleks/penting.

Contoh majas klimaks:

  1. Baik rakyat kecil, kalangan menengah, maupun kalangan atas berbondong-bondong menuju ke TPS untuk memenuhi hak suara mereka.
  2. Dari masyarakat kecil, menengah, sampai atas, semua memadati taman kota untuk merayakan tahun baru.

3. Majas Antiklimaks

Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang memaparkan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.

Contoh majas antiklimaks:

  1. Para bupati, para camat, dan para kepala desa berkumpul di Gedung Juang.
  2. Jangankan seribu atau seratus, serupiah pun aku tidak punya.

4. Majas Inversi

Majas inversi adalah majas yang menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.

Contoh majas inversi:

  1. Ayah pergi ke kantor, ke kantor ayah pergi.
  2. Pamanku seorang dokter, dokter itu pamanku.
  3. Kita bertemu kemarin malam, kemarin malam kita bertemu.

5. Majas Elipsis

Majas elipsis adalah majas yang menghilangkan satu atau beberapa unsur kalimat dari suatu konstruksi sintaksis.

Contoh majas elipsis:

  1. Kisah ini biar berlalu sendiri.
  2. Saya akan ke rumah nenek.

6. Majas Koreksio

Majas koreksio adalah majas yang digunakan untuk menarik perhatian dengan menarik pernyataan sebelumnya dan kemudian membetulkan pernyataan berikutnya.

Contoh majas koreksio:

  1. Sebenarnya sudah dua kali, ah bukan, sudah tiga kali hal itu saya usulkan.
  2. Hari ini Aldi naik kuda, eh maaf naik sepeda.

7. Majas Polisindenton

Majas polisindenton adalah gaya bahasa yang memanfaatkan penggunaan kata hubung dalam sebuah kalimat atau wawancara.

Contoh majas polisindenton:

  1. Kita berkumpul, lalu membentuk lingkaran, kemudian menyalakan api unggun.
  2. Ia benar-benar lupa dengan rumah dan ladangnya, istri dan anaknya, hak dan kewajibannya.

8. Majas Asindenton

Majas asindenton adalah gaya bahasa yang tidak menggunakan kata pengubung dalam sebuah kalimat maupun wacana. Majas asindenton merupakan kebalikan dari majas polisindenton.

Contoh majas asindenton:

  1. Baju, celana, tangan, kaki semua kotor semua.
  2. Presiden berjalan diiringi oleh para menteri, pejabat , alim ulama, dan tokoh masyarakat.

9. Majas Interupsi

Majas interupsi adalah majas yang menyisipkan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.

Contoh majas interupsi:

  1. Ibu Nita, tetangga saya, sedang pergi.
  2. Pak Agus, ketua RT saya, orangnya ramah dan berwibawa.

10. Majas Eksklamasio

Majas eksklamasio adalah gaya bahasa yang menggunakan ungkapan berupa kata-kata seru sebagai penegasan.

Contoh majas ekslamasio:

  1. Wah, tidak kusangka, engkau bisa menjadi juara olimpiade.
  2. Amboi, bahagianya, punya istri cantik, baik hati, lagi setia!

11. Majas Enumerasio

Majas enumerasio adalah majas yang berisi ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.

Advertisement

Contoh majas enumerasio:

  1. Banjir sedada, listrik mati, anak-anak menangis, kelaparan menunggu pertolongan.

12. Majas Preterito

Majas Preterito adalah gaya bahasa yang berupa ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.

Contoh majas preterito:

  1. Sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, tidak perlu kita sesali apa yang terjadi.
  2. Aku tak akan memberi tahu orang lain kalau dia preman pasar.

13. Majas Apofasis

Majas apofasis adalah majas yang menegaskan sesuatu seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.

Contoh majas apofasis:

  1. Saya enggan menjelaskan dalam forum bahwa Anda sudah melakukan kejahatan.
  2. Citra Anda di hadapan rekan-rekan di kantor cukup baik. Namun, akibat adanya kasus korupsi ini, reputasi Anda hancur.
  3. Terima kasih atas kebaikan yang telah kamu lakukan selama ini. Tetapi maaf, kebohongan yang telah kamu lakukan telah menghilangkan kepercayaan saya kepadamu.

14. Majas Pleonasme

Majas pleonasme adalah majas dengan menambahkan keterangan pada pernyataan yang telah jelas atau menambahkan atribut atau keterangan yang sesungguhnya tidak dibutuhkan.

Contoh majas pleonasme:

  1. Hujan turun ke bawah membasahi tanah.
  2. Saya melihat dengan mata kepala sendiri.
  3. Mobil itu berjalan mundur ke belakang.

15. Majas Repetisi

Majas repetisi adalah kiasan yang menggunakan pengulangan kata, frasa, dan klausa yang sama sehingga dalam suatu kalimat ataupun artikel dapat dianggap penting untuk memberikan penekanan.

Contoh majas repetisi:

  1. Inilah dia pahlawan kita, jagoan kita, dan kebanggaan kita.
  2. Dia pasti akan datang, dan aku yakin, dia pasti akan datang ke sini.
  3. Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pilihan.

16. Majas Pararima

Majas pararima adalah majas yang menggunakan pengulangan konsonan di awal dan akhir kata atau bagian kata yang berlainan.

Contoh majas pararima:

  1. Karena sedang diare, dia harus bolak-balik ke kamar mandi.
  2. Dadaku bergetar-getir mendengar suara petir.
  3. Gudang-gudang gedung berwarna gading.

macam-macam majas penegasan

17. Majas Aliterasi

Majas aliterasi adalah majas yang mengulangi bunyi konsonan pada awal dan akhir kata atau bagian kata yang berlainan.

Contoh majas aliterasi:

  1. Sekeras-kerasnya batu, terkena air lembut juga.
  2. Dara dambaku, datang dari danau.
  3. Memang, kadang-kadang kepala kami gundul dan gersang, tapi kami tetap memupuknya dengan sampah rempah dan rimpang, agar akar rambut kami tetap kuat.

18. Majas Paralelisme

Majas paralelisme adalah gaya bahasa yang mengungkapkan tentang suatu hal yang saling menunjukkan titik kesejajaran. Majas paralelisme ini juga sering digunakan dalam mengungkapkan kata-kata dalam puisi. Dalam puisi, majar paralelisme digunakan dengan menggunakan kata yang sama pada setiap baris dalam satu bait.

Contoh majas paralelisme:

  1. Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas.
  2. Senantiasa terus beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam keadaan sehat maupun sakit.
  3. Kaya dan miskin itu tidak hakiki karena roda kehidupan terus berputar. Orang kadang berada di atas kadang berada di hutan.

19. Majas Tautologi

Majas tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.

Contoh majas tautologi:

  1. Servis pemain voli itu begitu hebat, dahsyat, dan luar biasa.
  2. Mengapa kamu cemas gelisah sekali?
  3. Hancur-luluh seketika.

20. Majas Sigmatisme

Majas sigmatisme adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara pengulangan konsonan bunyi “s” untuk efek tertentu.

Contoh majas sigmatisme:

  1. Sampai suatu saat kita terpaksa merapat.
  2. Kutulis surat ini kala hujan gerimis.
  3. Tragedi tersebut telah tercipta dengan cepat.

21. Majas Antanaklasis

Majas antanaklasis adalah gaya bahasa yang diungkapkan melalui pengulangan kata yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda.

Contoh majas antanaklasis:

  1. Ani membawa buah tangan berupa buah durian.
  2. Tanggal-tanggal yang tanggal itu kini tinggal beberapa.
  3. Pemuda itu memberikan rangkaian bunga pada bunga desa.

Itulah berbagai macam majas penegasan yang perlu kalian ketahui. Setiap majas mempunyai bentuk yang hampir mirip, jadi kalian harus benar-benar paham sebelum menggunakannya.

Main gim yuk!

Perbedaan surat pribadi dan surat dinas

kata baku dan tidak baku

Permainan kata baku dan tidak baku

Advertisement

Sharing is caring!