Sharing is caring!

Advertisement

Zaman kebudayaan batu tua dinamakan juga dengan Zaman Palaelolitikum. Palaelolitikum berasal dari Yunani: Palaios yang artinya purba dan lithos artinya batu. Yang menjadi ciri khas dari zaman kebudayaan batu tua adalah perkembangan alat-alat batu, juga dari tulang dan tanduk yang berupa kapak genggam, kapak perimbas dan alat-alat serpih.

Pada zaman Palaelolitikum, manusia hidup berpindah-pindah untuk mencari makanan. Umumnya mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil. Para laki-laki bertugas untuk berburu binatang, sedangkan para wanita bertugas mencari buah-buahan dan sayur-sayuran yang bisa dimakan.

kebudayaan batu tua

Hasil kebudayaan batu tua atau zaman Palaelolitikum (Sumber foto: Didier Descouens)

Kebudayaan Batu Tua (Palaelolitikum)

1. Kapak Perimbas

kapak perimbas

Kapak perimbas (Sumber foto: romadecade.org)

Kapak ini terbuat dari batu, tidak memiliki tangkai, digunakan dengan cara menggenggam. Kapak perimbas dipakai untuk menguliti binatang, memotong kayu, dan memecahkan tulang binatang buruan. Kapak perimbas banyak ditemukan di daerah-daerah yang ada di Indonesia, termasuk dalam kebudayaan Pacitan. Kapak perimbas dan kapak genggam dibuat dan digunakan oleh jenis manusia purba Pithecanthropus.

Tahukah kamu?

pengertian zaman prasejarah

Zaman Prasejarah/Praaksara: Pengertian dan Pembagiannya

2. Kapak Genggam

kapak genggam

Kapak genggam (Sumber foto: idsejarah.net)

Kapak genggam memiliki bentuk yang hampir sama dengan jenis kapak penetak dan perimbas, namun bentuknya jauh lebih kecil. Kapak genggam berfungsi untuk membelah kayu, menggali umbi-umbian, memotong daging hewan buruan, dan keperluan lainnya. Pada tahun 1935, peneliti Ralph von Koenigswald berhasil menemukan sejumlah kapak genggam di Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Karena ditemukan di Pacitan, maka disebut dengan kebudayaan Pacitan.

Advertisement

3. Alat-Alat Serpih

alat serpih

Alat serpih (Sumber foto: esciencecommon.blogspot.com)

Alat-alat serpih terbuat dari pecahan-pecahan batu kecil. Alat-alat serpih digunakan sebagai alat penusuk, pemotong daging, dan pisau. Alat-alat serpih banyak ditemukan di daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Kebudayaan batu tua ini masih termasuk dalam kebudayaan Ngandong.

Main gim yuk!

bangunan megalitikum

Bangunan Megalitikum – Permainan Hangman

4. Perkakas dari Tulang dan Tanduk

Perkakas dari tulang dan tanduk

Perkakas dari tulang dan tanduk (Sumber foto: arahfajar.com)

Perkakas dari tulang dan tanduk hewan banyak ditemukan di daerah Ngandong dekat Ngawi, Jawa Timur. Alat-alat itu berfungsi sebagai alat penusuk, pengorekm dan mata tombak. Oleh peneliti arkeologis, perkakas dari tulang disebut sebagai Kebudayaan Ngandong. Alat-alat serpih dan alat-alat dari tulang dan tanduk ini dibuat dan digunakan oleh manusia purba Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.

Demikian hasil dari kebudayaan batu tua atau Zaman Palaelolitikum.

Advertisement

Sharing is caring!