Sharing is caring!

Advertisement

Dalam bahasa Indonesia, kita sering menemukan sebuah kata yang memiliki imbuhan, seperti kata memakan, berjalan, terenak, peternak, dan masih banyak lagi. Kata memakan misalnya, merupakan gabungan dari kata dasar makan ditambah awalan me-, (me- + makan = memakan). Imbuhan tidak hanya berupa awalan. Jenis-jenis imbuhan antara lain awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), awalan akhiran (konfliks) dan imbuhan asing.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan imbuhan atau afiks? Imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar – bisa di awal, tengah, akhir, dan awal dan akhir – untuk membentuk kata baru, tapi masih memiliki hubungan dengan kata asalnya.

jenis jenis imbuhan

Jenis-Jenis Imbuhan: Prefiks, Infiks, Sufiks, dan Asing

Jenis-Jenis Imbuhan: Prefiks, Infiks, Sufiks, dan Asing

1. Awalan (Prefiks)

Jenis imbuhan yang pertama adalah awalan atau prefiks. Awalan atau prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di awal kata. Di dalam bahasa Indonesia, awalan terdiri dari per-, ber-, ter-, me-, dan di-.

a. Imbuhan me-

Berikut bentuk imbuhan me-:

  • me-: k, l, m, n, p, r, s, t, w, x, y, z
  • mem-: b, f, p, v
  • men-: c, d, j, t
  • meny-: s
  • meng-: vokal, g, h, k, q, x
  • menge-: satu suku kata

Contoh:

  1. Galuh mengikat kambing dan kerbaunya di kandang dengan tali.
  2. Adik mengubur ikannya yang mati di belakang rumah.
  3. Pakaian ini semakin mengecil dari hari ke hari.

b. Imbuhan ber-

Fungsi imbuhan ber- adalah membentuk kata kerja. Imbuhan ber- dapat memiliki bermacam-macam makna, sebagai berikut:

  • Saling: berjabat tangan
  • Lokasi rumah: bertempat tinggal
  • Mengeluarkan: bertelur
  • Menggunakan: berbaju

Contoh:

  1. Adik berusaha keras menjadi juara kelas.
  2. Beberapa siswa tersebut bertempat tinggal di pinggir kota.
  3. Setelah acara selesai, mereka berjabat tangan.
  4. Ayam tersebut bertelur 2 kali lebih banyak bulan ini.
  5. Gadis berbaju merah itu sangat cantik.

c. Imbuhan per-

Bentuk imbuhan per- sama dengan imbuhan ber-. Fungsinya adalah untuk membentuk kata benda. Ada beberapa macam makna imbuhan per-, yaitu:

  • Membagi: perempat
  • Yang menghasilkan: petelur
  • Membuat lebih: perbesar

Contoh:

  1. Dia belum terbiasa dengan perubahan yang terjadi sekarang.
  2. Ibu memotong kue tersebut menjadi perempat bagian.
  3. Ayam petelur tersebut sudah tidak lagi berproduksi.

d. Imbuhan ter-

Bentuk imbuhan ter- sejalan dengan imbuhan ber-. Fungsi imbuhan ter- adalah bentuk kata kerja pasif. Beberapa makna imbuhan ter-, sebagai berikut:

  • Tiba-tiba: terjatuh
  • Tidak sengaja: tergores
  • Sudah di-: tertutup
  • Paling: terkecil
  • Dalam keadaan terus-menerus: terapung
  • Dapat di-: terdengar

Contoh:

  1. Tangannya terluka karena tergores pisau.
  2. Kakak terjatuh dari tangga karena sandalnya licin.
  3. Pintu itu tertutup rapat.
  4. Wah, apakah ini pulau terkecil di dunia?
  5. Suaranya sangat keras sehingga terdengar sampai keluar rumah.

e. Imbuhan se-

Fungsi imbuhan se- adalah membentuk kata bilangan atau keterangan. Beberapa makna imbuhan se-, yaitu:

  • Satu: sekeping
  • Seluruh: sekantor
  • Setelah: sepulang

Contoh:

  1. Adik melemparkan sekeping koin itu ke udara.
  2. Undangan ini hanya untuk teman sekantor.
  3. Aku akan mampir sepulang kerja.

Tahukah kamu?

Jenis paragraf

Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Isi dan Gagasan Pokok

f. Imbuhan pe-

Bentuk imbuhan pe- sejalan dengan imbuhan me-. Fungsi imbuhan pe- adalah membentuk kata benda. Berikut beberapa makna imbuhan pe-:

  • Alat: penghapus
  • Memiliki sifat: periang
  • Pekerjaan: petani
  • Melakukan: penulis

Contoh:

  1. Toko tersebut menjual penghapus dengan berbagai merek.
  2. Dewi anak yang pandai dan periang.
  3. Paman adalah seorang petani.
  4. Lomba tersebut diadakan untuk menjaring bakat penulis baru.

g. Imbuhan di-

Penulisan imbuhan di- digabung dengan kata dasar apa pun tidak mempengaruhi bentuk. Awalan di- sebagai imbuhan berbeda dengan di- sebagai kata depan.

Penulisan awalan di- yang menunjukkan tempat dipisah, sedangkan sebagai imbuhan, penulisan awalan di- digabung. Fungsi imbuhan di- adalah membentuk kata kerja pasif.

Advertisement

Contoh:

Awalan di- sebagai imbuhan:

  • dinaiki
  • dirumahkan
  • dikurangi
  • ditambahkan

Awalan di- sebagai kata depan:

  • di kantor
  • di rumah
  • di mana
  • di depan
  • di belakang

2. Sisipan (Infiks)

Sisipan atau infiks adalah jenis imbuhan yang disisipkan ke dalam kata dasar. Sisipan dalam bahasa Indonesia terdiri atas -el, -em-, -er.

Contoh:

  • Gerigi
  • Gemuruh
  • Gelegar
  • Telunjuk
  • Pemancar

Main gim yuk!

unsur-unsur dalam cerita

Menebak 7 Unsur Dalam Cerita

3. Akhiran (Sufiks)

Akhiran atau sufiks adalah jenis imbuhan yang diletakkan di akhir kata. Akhiran dalam bahasa Indonesia terdiri atas -kan, -i, dan -an.

a. Akhiran -kan

Fungsi akhiran -kan adalah membentuk kata kerja. Beberapa makna akhiran -kan, sebagai berikut:

  • Membuat jadi: merahkan
  • Perbuatan untuk orang lain: keringkan
  • Melakukan tindakan dengan  ambilkan

Contoh:

  1. Lanjutkan perjuangan pahlawan kemerdekaan!
  2. Tolong keringkan pakaian ini.
  3. Ayah, tolong ambilkan layang-layang yang tersangkut di pohon itu.

b. Akhiran -i

Fungsi akhiran -i adalah membentuk kata benda. Makna akhiran -i diantaranya sebagai berikut:

  • Memberi : bumbui
  • Berkali : pukuli
  • Membuat jadi : basahi

Contoh:

  1. Awali pembelajaran hari ini dengan bacaan doa.
  2. Basahi dahulu kakinya sebelum digunakan.
  3. Bumbui ikan tersebut sebelum digoreng.

c. Akhiran -an

Fungsi akhiran -an untuk membentuk kata benda. Adapun makna akhiran -an sebagai berikut:

  • Sekitar: ribuan
  • Banyak: sayuran
  • Alat: mainan
  • Hasil perbuatan: balasan

Contoh:

  1. Lulusan perguruan tinggi tersebut banyak dibutuhkan di dunia kerja.
  2. Ibu berbelanja sayuran di pasar pagi.
  3. Tadi dia membeli mainan baru lagi.

d. Akhiran -nya

Fungsi akhiran -nya adalah membentuk kata keterangan. Makna akhiran -nya, antara lain:

  • Kesimpulan: akhirnya
  • Hal: wujudnya

Contoh:

  1. Setelah 4 tahun belajar, akhirnya ia lulus juga.
  2. Barang itu sudah tidak tampak lagi wujudnya.

Tahukah kamu?

macam macam majas sindiran

Macam-Macam Majas Sindiran

4. Imbuhan Asing

Imbuhan asing adalah jenis imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

a. Akhiran -is

Fungsi akhiran -is adalah menandai kata sifat dan kata benda. Makna akhiran -is antara lain:

  • Bersifat: egois
  • Berpaham: atheis
  • Pelaku: kartunis

Contoh:

  1. Dia berubah menjadi makin egois.
  2. Warga yang atheis hidup rukun dengan warga non-atheis lainnya.
  3. Cita-cita Rendi adalah menjadi kartunis yang terkenal.

b. Akhiran -isme

Fungsi akhiran -isme adalah menandai kata benda. Makna beberapa akhiran -isme antara lain:

  • Ajaran: imperialisme
  • Aliran: dinamisme
  • Paham: nasionalisme

Contoh:

  1. Animisme dan dinamisme masih kental di daerah tersebut.
  2. Semangat nasionalisme harus tetap berkobar dalam jiwa setiap warga negara.
  3. Seluruh masyarakat dianjurkan untuk melawan tindakan terorisme dalam bentuk apapun.

c. Akhiran -isasi

Fungsi akhiran -isasi adalah menandai kata benda.

Contoh:

  • Sosialisasi
  • Modernisasi
  • Globalisasi
  • Negoisasi

d. Imbuhan -i, -wi, -iah

Fungsi imbuhan -i, -wi, -iah adalah menandai kata sifat.

Contoh:

  • Surgawi
  • Insani
  • Duniawi
  • Ilmiah

e. Imbuhan -man, -wan, -wati

Pembentukan imbuhan -man diletakkan pada kata yang berakhir dengan vokal -i (penunjuk jenis laki-laki). Imbuhan -wan dilekatkan pada kata yang berakhir dengan vokal -i (enunjuk jenis laki-laki). Imbuhan -wati dilekatkan dengan kata yang berakhir dengan vokal -i (penunjuk jenis perempuan).

Fungsi imbuhan -man, -wan, -wati adalah pembentuk kata benda.

Contoh:

  • Seniman
  • Rupawan
  • Cendekiawan
  • Negarawan
  • Sastrawan
  • Karyawati
  • Wartawan
  • Relawan
  • Bangsawan

Itulah jenis-jenis imbuhan yang perlu kalian ketahui dalam bahasa Indonesia.

Sumber gambar: freepik.com

Advertisement

Sharing is caring!