Sharing is caring!

Advertisement

siklus air tanah

Kali ini kita akan belajar tentang bagaimana proses terjadinya siklus air tanah serta akibat yang ditimbulkan jika sumber air tanah menipis. Yuk simak penjelasan berikut ini!

Siklus air disebut juga dengan istilah sirkulasi atau perputaran air. Air yang ada berputar-putar secara terus menerus dari bumi ke atmosfer lalu kembali ke bumi. Dalam peristiwa siklus air ini terdapat proses penguapan, pengendapan, dan pengembunan.

Pengertian Air Tanah

Apa yang dimaksud dengan air tanah? Air tanah adalah air yang berada di dalam tanah. Air ini merupakan air hujan yang meresap dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air).

Proses peresapan air permukaan ke dalam tanah disebut infiltrasi atau perkolasi.

Sementara, air hujan yang tidak meresap ke dalam tanah akan mengalir ke sungai atau menjadi genangan air. Air tersebut dinamakan air permukaan. Air permukaan lebih kotor karena mengandung lumpur dan benda-benda lain yang terbawa aliran air di permukaan tanah.

Bagaimana proses siklus air menghasilkan air yang bersih?

Pada proses siklus air, ada tahap penguapan air dari permukaan bumi, yaitu dari laut, sungai, danau, dan genangan-genangan air lainnya. Pada saat penguapan air, kotoran pada air akan tertinggal. Uap air yang naik dan membentuk awan merupakan uap air yang bersih. Saat awan menjadi mendung lalu turun menjadi hujan, air yang turun merupakan air bersih.

Bagaimana Proses Terjadinya Siklus Air Tanah?

Proses siklus air tanah merupakan bagian dari siklus air. Sinar matahari yang panas membuat air di permukaan menguap. Uap air tersebut bergerak meninggalkan tanah ke udara. Di udara, uap air berkumpul dan menjadi awan.

Ketika awan sudah semakin berat, air yang ada di dalam awan akan turun dalam bentuk hujan. Air hujan yang jatuh ke tanah akan langsung diserap oleh tanah menjadi air tanah melalui pori-pori tanah dan celah bebatuan. Sedangkan sisanya akan mengalir ke sungai.

Air yang tersimpan di dalam tanah akan menjadi air tanah. Selanjutnya air tanah akan diserap akar tanaman dan pohon yang berada di atasnya. Pohon dan tanaman sangat berguna untuk membuat struktur tanah menjadi lebih kuat dan kokoh. Akar pohon yang kuat juga bisa mencegah terjadinya tanah longsor.

Cermati proses terjadinya siklus air tanah dalam bagan di bawah ini:

proses terjadinya siklus air tanah

Advertisement

Baca juga:

 

Akibat yang Ditimbulkan Jika Sumber Air Tanah Menipis

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal juga semakin meningkat. Akibatnya, daerah resapan juga semakin berkurang karena terdesak oleh pembangunan. Hutan-hutan juga banyak yang dialihfungsikan menjadi pertanian, peternakan, perkebunan, pemukiman, serta pertambangan.

Dengan berkurangnya pepohonan, tanah tidak bisa menyerap air hujan yang turun dengan maksimal. Kondisi ini menyebabkan jumlah air permukaan menjadi lebih banyak. Air tersebut mengalir ke sungai-sungai terdekat. Namun, karena banyak sungai yang dangkal dan sampah yang menghambat aliran air, air tersebut meluap dari sungai dan membanjiri daerah sekitar.

Karena serapan air hujan yang sedikit, maka lambat laun sumber air tanah juga akan semakin menipis. Ferisman Tindaon mengatakan tentang akibat yang ditimbulkan jika sumber air tanah menipis, yaitu kekeringan. Dampak negatif lain yang akan terjadi adalah menurunnya permukaan tanah, kerusakan kondisi dan lingkungan tanah.

Dengan semakin menipisnya sumber air tanah, maka muka air tanah juga akan semakin menurun. Warga yang bergantung pada air tanah harus menggali atau mengebor tanah lebih dalam sehingga bisa memicu penurunan kualitas air, pencemaran, intrusi atau penyusupan air laut ke dalam air tanah tawar.

Baca juga: Perbedaan Rotasi dan Revolusi Bumi Serta Akibatnya

Pelestarian dan Konservasi Air Tanah

Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegah sumber air tanah menipis? Kita bisa melakukan pelestarian dan konservasi air tanah yang berguna untuk menjaga kualitas dan ketersediaan air tanah. Tujuannya agar bisa memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik untuk generasi saat ini dan yang akan datang.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga ketersediaan sumber air tanah:

  1. membangun waduk,
  2. pelestarian danau dan situ,
  3. mengatur pengambilan air tanah,
  4. membuat sumur resapan,
  5. memperbanyak area resapan,
  6. reboisasi atau menanam pohon,
  7. penataan ladang/kebun, dan
  8. penataan pemukiman.

Selain berbagai cara di atas, perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat umum untuk menumbuhkan pentingnya menjaga air tanah. Lagipula jika dilakukan secara bersama-sama, tingkat keberhasilannya akan tinggi. Sehingga siklus air tanah juga tidak akan terganggu.

Advertisement

Sharing is caring!